AbuâUbaidah binâl-Jarrah misalnya, ia menggali cara orang Mekah, sedang Abu Talha Zaid b. Sahl menggali kuburan cara orang Medinah. Keluarga Nabi juga memperbincangkan cara mana kuburan itu akan digali. Zaid oleh Nabi dimaksudkan untuk menempati tempat ayahnya yang sudah gugur dalam pertempuran di Mu'ta dulu, dan akan menjadi
Dialah Abu Ubaidah bin Jarrah orang yang disabdakan Rasulullah, âSetiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat
Begitubanyak shahabat Rasulullah ï·ș yang bercita-cita dimakamkan di bawah hamparannya dan tercapai citanya itu. Diantaranya Ubadah bin Shamit, Muadz bin Jabal, Shafiyah binti Huyai istri Rasulullah, Abu Ubaidah Ibn Jarrah dan banyak lagi, radhiyallahu anhum. Palestina, selalu
SayyidinaAbu âUbaidah bin Jarrah adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga. Ia termasuk dalam al-sĂąbiqĂ»nal awwalĂ»n (orang-orang yang paling awal masuk Islam). Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu âanhu menominasikannya menjadi khalĂźfatur rasĂ»l di Saqifah Bani Saâidah. Imam al-Dzahabi mencatat:
AbuBakar menugaskan empat panglima perangnya untuk menguasai Syria dari Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah Yazid bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Horns, Amr bin Ash ditugaskan di Palestina, dan Surahbil bin Hasanah di Yordan.28
tN9o. Jakarta - Abu Ubaidah bin Jarrah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. Beliau bernama lengkap Amir bin Abdullah bin Jarrah al-Quraisyi al-Fihri bernama Abdullah bin Jarrah. Ia berasal dari golongan kaum Quraisy tepatnya suku Al-Harith bin Fihr yang lahir ada tahun 582 M di Kota Ubaidah memeluk Islam atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Salah seorang sahabat Rasul dan periwayat hadits terkenal, Abdullah bin Umar, pernah bercerita tentang keutamaan sifat dari Abu Ubaidah"Ada tiga orang Quraisy yang sangat bersih wajahnya, tinggi akhlaknya, dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan, apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah."Semasa hidupnya, Abu Ubaidah menjadi orang kepercayaan Rasulullah SAW dan para sahabat. Sifat kejujurannya pun membawa kepercayaan Abu Bakar untuk menunjuk Abu Ubaidah sebagai penjaga informasi, Baitulmal merupakan kumpulan harta dari umat Islam yang disimpan dalam sebuah lembaga Ubaidah juga kerap kali diminta Rasulullah untuk memimpin pasukan muslim. Bahkan ia pernah dilantik oleh Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan perang sebanyak 300 orang ke tepi Laut dari buku Abu Ubaidah Penakluk Parsi karya Abdul Latip Talib, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah membicarakan kelebihan Abu Ubaidah sebagai seseorang yang amanah. Hadist tersebut berbunyi"Setiap umat ada penjaga amanahnya dan penjaga amanah bagi umatku adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. "Diriwayatkan dari Malik Ya'qub bin Sufyan Al-Fawasi dan Nasa'i dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata"Mereka berkata, 'Utuslah bersama kami seorang laki-laki terpercaya, sangat terpercaya.'Para sahabat yang mendengar hal itu berharap mendapat kehormatan untuk disebut namaya, lalu Rasulullah SAW berkata'Bangunlah hai Abu Ubaidah bin Jarrah!'Abu Ubaidah pun bangun dan mendengar Rasulullah berkata"Ini adalah kepercayaan umat ini."Sebagai seorang yang dipercaya dan mampu menjaga amanah, Abu Ubaidah pernah diuji oleh Allah SWT dalam Perang Badar. Dikisahkan dari buku The Great Sahaba, saat itu Abu Ubaidah berda dalam barisan terdepan untuk membela pun berani menyusup di antara barisan para musuh dan berhasil mengalahkan mereka. Hingga suatu ketika, Allah membuatnya harus berhadapan dengan ayah kandungnya, Abdullah bin Jarrah, yang saat itu masih dalam keadaan kafir dan menolak untuk memeluk Abu Ubaidah sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari ayahnya. Namun, sang ayah terus mengejarnya meskipun berkali-kali ia lari dari hadapan pertarungan pun tidak terelakkan dan Abu Ubaidah pun memenangkan pertarungan dengan ayahnya tersebut. Ia pun merasa sedih saat itu, namun rasa sedihnya lebih disebabkan oleh keadaan kafir sang ayah di akhir di atas tersebut membuatnya menjadi orang kepercayaan dan orang yang dicintai Rasulullah. Kecintaan Rasulullah SAW pada Abu Ubaidah pun termaktub dalam kisah yang diriwayatkan dari seorang panglima perang, Amr bin al-Ash, ia berkata"Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang lebih engkau cintai?' dijawab dengan Rasulullah, 'Aisyah.'Kemudian ditanyakan lagi siapa yang dicintai Rasulullah dari golongan laki-laki hingga dijawab, 'Abu Bakar.'Lalu, ditanyakan lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau pun menjawab,'Abu Ubaidah bin al-Jarrah.'"Tidak mudah memang menjaga amanah dan kepercayaan seseorang, namun Abu Ubaidah bin Jarrah membuktikannya. Semoga detikers yang membaca ini bisa menjadi salah satu orang yang dipercaya juga, ya! Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
MADINAH - Perawakannya tinggi tegap. Jika berperang ia jadi andalan. Namun yang paling menonjol adalah sikapnya yang terpercaya. Itulah sosok sahabat nabi, Abu Ubaidah bin menjadi sosok terpercaya karena dinyatakan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dikisahkan Muhammad ibn Ja'far dalam al-Basya, hal itu bermula ketika utusan Nasrani menemui Rasulullah. "Wahai Abu Qasim, utuslah seorang sahabat Anda agar menjadi penengah kami dalam berbagai masalah harta benda yang kami persengketakan. Sesungguhnya kaum Muslimin mendapatkan kepercayaan dari kami," kata utusan itu."Datanglah kembali nanti petang. Aku akan mengutus seorang yang paling jujur dan kuat jiwanya," jawab Rasulullah. Mendengar hal itu, Umar bin Khattab berharap dirinya yang bakal ditunjuk. Bukan karena haus jabatan, Umar ingin betul menyandang titel 'orang yang paling jujur dan kuat jiwanya'. Umar pun datang ke masjid lebih cepat dari pada yang lainya untuk shalat Zhuhur berjamaah yang dimami sholat, nabi melihat ke sekeliling. Umar pun menonjolkan badannya agar bisa dilihat nabi. Umar berharap betul bakal dipilih. Namun, pandangan nabi malah terhenti pada sosok Abu pun memanggil Abu Ubaidah. "Pergilah engkau bersama mereka ini utusan Nasrani, terangilah perselisihan mereka," kata saat itu, tulis Ayesha 201728, Abu Ubaidah dikenal sebagai kepercayaan umat. Hal itu dipertegas Rasulullah dengan sabdanya, "Setiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Jarrah."Terbukti di Medan PerangNama lengkap Abu Ubaidah adalah Amir bin Abdullah bin Jarrah Al-Fihry Al-Quraiys. Ia adalah bagian dari kelompok pertama yang masuk Islam. Ia bersyahadat sehari setelah Abu terpercaya Abu Ubaidah itu tampak dalam sejumlah misi militer yang dijalankan. Pada Perang Badar 623 Masehi, sebagai seorang prajurit, ia terpaksa menghadapi keluarga dan kerabatnya sendiri yang masih itu, sebagaimana ditulis Abdurrahman Rafâat al-Basya dalam Sosok Para Sahabat Nabi 2005, Abu Ubaidah terkenal berani sehingga para penunggang kuda musuh selalu menghindarinya. Hanya satu orang yang berani menghadapinya. Bahkan orang ini mengejarnya, tapi giliran Abu Ubaidah yang Abu Ubaidah terus menghindar, orang itu akhirnya malah jadi sosok terdepan dalam perang itu. Kondisi yang tak menguntungkan bagi pasukan nabi. Abu Ubaidah pun akhirnya terpaksa menghadapinya dan menebas kepalanya hingga putus. Orang yang tewas mengenaskan itu adalah Abdullah ibn-Jarrah, ayahnya operasi Khabath 629 M, Abu Ubaidah kembali menampakkan sikap terpercayanya. Kala itu nabi menunjuknya sebagai pemimpin dengan 300 orang tulis Khalid Muhammad Khalid 2014298, ia hanya diberikan bekal sebakul kurma. Padahal perjalanan yang akan ditempuh amat jauh dan tugasnya juga berat. Walhasil, selama sehari setiap prajurit hanya mendapat jatah segenggam kurma. Saat stok mulai menipis, setiap prajurit hanya kebagian sebuah kurma setiap perbekalan habis, mereka memetik daun tumbuhan Khabath untuk ditumbuk lalu dimakan. Operasi itu akhirnya sukses. Begitulah Abu Ubaidah bertahan demi menunaikan kepercayaan dalam sebuah perang di masa Khalifah Umar bin Khattab, Abu Ubaidah sempat menunda untuk memberitahukan pesan yang amat penting. Tapi penundaan itu didasarkan sebuah Ubaidah ketika itu menerima surat penunjukan sebagai panglima perang menggantikan Khalid bin Walid. Tapi, ia tak memberitahukan kabar itu langsung ke Khalid bin pergantian panglima saat perang masih berlangsung akan merusak fokus pasukan. Ia memberikan surat itu kepada Khalid bin Walid ketika peperangan sudah dimenangi tentara bin Walid pun mempertanyakan penundaan itu. "Aku tidak ingin menghentikan perangmu. Bukanlah kekuasaan dunia yang kita tuju, dan bukan pula untuk dunia kita berbuat. Kita semua adalah saudara yang memperjuangkan agama Allah," jawab Abu itu, Abu Ubaidah menjadi panglima tentara di Negeri Syam. Di sana pula lah ia meninggal karena terinfeksi wabah sampar alias pes yang tengah merajalela. Umar bin Khattab meneteskan air matanya ketika mendapat kabar duka itu."Semoga rahmat Allah terlimpah bagimu wahai saudaraku,â ujar Umar sebagai tanda perpisahan.
abu ubaidah bin jarrah gugur pada waktu pembebasan kota